MACAM-MACAM SAMBARAN PETIR
1. SAMBARAN PETIR LANGSUNG KE BANGUNAN
Sambaran petir yang langsung mengenai struktur bangunan,
tentu saja hal ini sangat membahayakan bangunan tersebut beserta seluruh isinya
karena dapat menimbulkan kebakaran, kerusakan perangkat elektrik/elektronik
atau bahkan korban jiwa. Maka dari itu setiap bangunan hendaknya memasang
instalasi penangkal petir. Cara penanganannya adalah dengan cara memasang
terminal penerima sambaran petir serta instalasi pendukung lainnya yang sesuai
dengan standart yang telah di tentukan. Terlebih lagi jika sambaran petir
langsung mengenai manusia, maka dapat berakibat luka atau cacat bahkan dapat
menimbulkan kematian. Banyak sekali peristiwa sambaran petir langsung yang
mengenai manusia dan biasanya terjadi di areal terbuka.
2. SAMBARAN PETIR MELALUI JARINGAN LISTRIK PLN
Sambaran petir ini sering kali terjadi, petir menyambar dan
mengenai sesuatu di luar area bangunan
tetapi berdampak pada jaringan listrik di dalam bangunan tersebut, hal ini
karena sistem jaringan distribusi listrik/PLN memakai kabel udara terbuka dan
letaknya sangat tinggi, bilamana ada petir yang menyambar pada kabel terbuka
ini maka arus petir akan tersalurkan ke pemakai langsung. Cara penanganannya
adalah dengan cara memasang perangkat arrester sebagai pengaman tegangan lebih
(over voltage). Instalasi surge arrester listrik ini dipasang harus dilengkapi
dengan grounding system
3. SAMBARAN PETIR MELALUI JARINGAN TELP
Bahaya sambaran petir jenis ini hampir serupa dengan yang
ke-2 akan tetapi berdampak pada perangkat telekomunikasi, misalnya telepon dan
PABX. Penanganannya dengan cara pemasangan arrester khusus untuk jaringan PABX
yang di hubungkan dengan grounding. Bila bangunan yang akan di lindungi
mempunyai jaringan internet yang koneksinya melalui jaringan telepon maka alat
ini juga dapat melindungi jaringan internet tersebut.
Pengamanan terhadap suatu bangunan atau objek dari sambaran
petir pada prinsipnya adalah sebagai penyedia sarana untuk menghantarkan arus
petir yang mengarah ke bangunan yang akan kita lindungi tanpa melalui struktur
bangunan yang bukan merupakan bagian dari sistem proteksi petir atau instalasi
penangkal petir, tentunya harus sesuai dengan standart pemasangan instalasinya.
Ada 2 jenis kerusakan yang di sebabkan sambaran petir, yaitu
:
1. Kerusakan Thermis, kerusakan yang menyebabkan timbulnya
kebakaran.
2. Kerusakan Mekanis, kerusakan yang menyebabkan struktur
bangunan retak, rusaknya peralatan elektronik bahkan menyebabkan kematian.
Surge Arrester Listrik
Tegangan Surge atau Surja secara teknis disebut Spike
(Tegangan Paku) atau Transien, biasanya terjadi pada jaringan listrik suatu
bangunan, yaitu berupa kenaikan tegangan sangat cepat dengan panjang gelombang
pendek. Tegangan Surge dapat disebabkan oleh arus petir atau oleh yang lain
misal Switching (On -Of) kontaktor, pemutus tenaga atau switching capasitor.
Tegangan Surge tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan listrik dan
peralatan listrik karena tegangan surge ini dapat menembus isolasi yang jauh di
luar batas kemampuan isolasi peralatan atau akan memberikan tegangan kejut pada
komponen sensitif di perangkat elektronik.
Tegangan Surge Petir sangat sering mengakibatkan kerusakan
fatal karena tegangan paku (Volt) tinggi sekali. Tingginya tegangan paku ini
disebabkan karena terjadinya sambaran petir, baik secara langsung maupun tidak
langsung pada jaringan kabel listrik di dalam suatu bangunan. Dengan di
pasangnya Arrester Listrik Petir hal ini bisa dihindari.
Penahan Surja Arrester atau umumnya disebut Surge Arrester
di berfungsi untuk membelokan tegangan paku dengan menggunakan komponen atau
perangkat Metal Oxyde Vasitor (MOV). Komponen MOV bekerja dengan prinsip kerja
mirip dengan Kapasitor Nonpolar tetapi tanpa penyimpanan muatan listrik di MOV
tersebut. Jadi jika ada tegangan masuk yang melebihi batas MOV maka tegangan
listrik ini akan di buang ke grounding melalui salah satu kutup MOV. Dengan
sistem kerja Surge Arrester tersebut maka perangkat ini akan memberikan
pengamanan terhadap peralatan elektronik akibat tegangan kejut atau induksi
petir.
Menyangkut kapasitas kemampuan perangkat surge arrester
listrik petir, satuan yang dipakai adalah I (Ampere). Maksimal besar arus yang
bisa di belokkan ke grounding di singkat Imak (Ampere Maksimal) dalam satuan
kA. Jadi semakin besar nilai Imak maka akan semakin besar arus yang dapat di
belokkan ke grounding. Tetapi konsekuensinya yaitu Imak berbanding terbalik
dengan tingkat sensitif surge arrester.
Bila Imak besar maka tegangan yang masih bisa masuk/tembus
ke jaringan listrik juga besar, sebagai simulasi ,Sebuah surge arrester listrik
dengan Imak = 20kA maka tegangan masih bisa masuk sebesar 500 Volt , bila
dibesarkan menjadi Imak = 40kA maka tegangan yang masuk bisa menjadi 600 Volt
atau semakin besar.
Solusinya adalah dengan pemasangan surge arrester listrik
petir berlapis, dengan maksud bila ada tegangan yang berhasil tembus di surge
arrester tahap I akan bisa di hadang oleh surge arrester tahap II. Dengan gambaran
mudah sebagaimana pemecah gelombang di pantai. Pemasangan instalasi surge
arrester berlapis tentunya harus disesuaikan dengan keperluan dari suatu
bangunan tersebut dan harus mempertimbangkan biaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tinggalkan pesan di sini